BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha seseorang atau
sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan. Dalam
menjalankan sebuah bisnis kita perlu mengetahui dan memahami unsur-unsur penting dalam perekonomian.
Bisnis yang baik, selalu mempunyai misi yang
luhur yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membuat hidup manusia
menjadi lebih manusiawi, melalui pemenuhan kebutuhan dengan baik. Namun saat ini banyak pebisnis
yang hanya menjadikan keuntungan
sebagai motif utama, sehingga mereka seringkali terjerumus dalam praktek
menghalalkan segala cara demi keuntungan itu sendiri seperti : monopoli,
monopsoni, kecurangan, pemalsuan, manipulasi data perusahaan, eksploitasi
karyawan, pencemaran lingkungan dan lain-lain . Untuk itu, dalam
berbisnis kita perlu memahami pertanggungjawaban sosial sebuah perusahaan, dan etika dalam berbisnis. Selain itu, kita juga
perlu memahami tantangan-tantangan yang tentu saja dapat
terjadi dalam bisnis.
Pada makalah ini akan dijelaskan secara lebih mendalam
mengenai, ruang lingkup bisnis yang
semoga dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian Bisnis dan jenisnya
b. Sejarah perkembangan bisnis
c. Unsur-unsur penting dalam aktifitas
ekonomi
d. Pertanggung jawaban social perusahaan
e. Etika Bisnis
f.
Tantangan-tantangan
yang dihadapi bisnis
1.3. TUJUAN
a. Mengetahui dan memahami pengertian bisnis
dan jenisnya
b. Mengetahui dan memahami Sejarah perkembangan
bisnis
c. Mengetahui dan memahami Unsur-unsur
penting dalam aktifitas ekonomi
d. Mengetahui dan memahami Pertanggung
jawaban social perusahaan
e. Mengetahui dan memahami Etika Bisnis
f. Mengetahui dan memahami tantangan-tantangan
yang dihadapi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BISNIS DAN JENISNYA
2.1.1
Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Tujuan utama berbisnis adalah melayani
kebutuhan masyarakat secara teratur dan terus menerus (jangka panjang) sehingga
terjadi keseimbangan dan keselarasan “manfaat” antara produsen dan pembeli.
Dilihat dari segi etimologi,
bisnis merupakan keadaan seseorang atau kelompok orang yang sedang sibuk
melakukan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Kata-kata “bisnis” mempunyai
3 penggunaan, tergantung
wadahnya. Pemakaian singular kata-kata “bisnis” merujuk kepada suatu badan
usaha, ialah ekonomis yang mempunyai tujuan mencari keuntungan, teknis, dan
kesatuan yuridis (hukum). Pengunaan lebih luas lagi bisa merujuk kepada
sektor pasar-pasar tertentu, contohnya “bisnis di bidang pertelevisian”.
Pemakaian kata yang sangat luas merujuk kepada keseluruhan kegiatan yang
dilakukan oleh sebuah komunitas penyedia jasa dan barang. Meski demikian
definisi “bisnis” yang benar masih dijadikan bahan debat oleh kalangan tertentu
hingga saat ini.
Pengertian
Bisnis menurut para ahli sebagai berikut :
1. Brown dan Petrello (1976)
“Business is an institution which
produces goods and service demanded by people”.Yang berarti bisnis adalah
sebuah lembaga yang menghasilkan jasa dan barang yang sedang diperlukan oleh
masyarakat. Namun apabila kebutuhan keperluan masyarakat meningkat, maka dari
lembaga bisnis akan meningkatkan produksinya untuk memenuhi semua kebutuhan
masyarakat, sambil mendapatkan keuntungan.
2. Steinford ( 1979)
“Business is an institution which
produces goods and services demanded by people”. Yang berarti bisnis adalah
sebuah lembaga yang menghasilkan jasa dan barang yang sedang diperlukan oleh
masyarakat. Namun apabila kebutuhan keperluan masyarakat meningkat, maka dari
lembaga bisnis akan meningkatkan produksinya untuk memenuhi semua kebutuhan
masyarakat, sambil mendapatkan keuntungan.
3. Steinford (1979)
“Business is all those activities
involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Didalam
pengertian ini, bisnis sebuah kegiatan yang menyediakan jasa atau barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Bisa dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai badan
usaha, perusahaan yang mempunyai badan hukum, ataupun perorangan yang tidak
mempunyai badan usaha ataupun badan hukum contohnya warung yang tidak mempunyai
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan SIUP (Surat Izin Tempat Usaha),
PKL (pedagang kaki lima), atau usaha informal yang lainnya.
4. Huat, T Chwee (1990)
“Bussinessis then simply a system that
produces goods and service to satisfy the needs of our society”. Kata bisnis
didalam artian yang luas ialah istilah bersifat umum yang menunjukan semua institusi dan kegiatan
yang memproduksi jasa dan barang di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bisnis menjadi sebuah sistem yang memproduksi jasa dan barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat luas.
5. Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis merupakan jumlah dari
keseluruhan aktivitas yang diorganisir oleh orang yang sedang berkecimpung di
dalam bidang industri dan perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk
memenuhi kebutuhan memperbaiki kualitas hidup.
2.1.2. Jenis-jenis Bisnis
Bisnis
terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
a.
Monopsoni
b.
Monopoli
c.
Oligopoli
d.
Oligopsoni
Berikut akan
dipaparkan penjelasan dari keempat jenis bisnis tersebut.
a. Monopsoni
Bisnis Monopsoni ialah suatu keadaan dimana 1 pelaku usaha sedang
menguasai penerimaan suatu pasokan atau menjadikan pembeli tunggal dari jasa
dan barang didalam salah satu pasar komoditas. Bisnis monopsoni ini sering terjadi dan terdapat di
daerah industri dan perkebunan, sehingga posisi untuk tawar menawar didalam
harga buat petani ialah nonsen. Perlunya untuk penelitian lebih jauh lagi
dampak dari monosoni, apakah ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan monopsoni
sehinga tingkat kemakmuran seorang petani berpengaruh. Contohnya: Hanya ada 1
perusahaan yang mengatasi transportasi Kereta Api di negara Indonesia ialah
PT.KAI
b. Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Yunani: monos, adalah
satu + polein, adalah menjual. Monopoli merupakan salah satu bentuk
pasar yang hanya ada penjual tunggal atau satu penjual. Untuk memntukan harga
penjualan atau harga pasar tersebut adalah penjual tunggal tersebut yang
biasanya disbut dengan “monopolis“.
Sebagai penentu harga jual atau beli pasar (price-maker),
pelaku monopolis bisa menurunkan atau menaikan harga menggunakan cara menetukan
jumlah besarnya produksi. Bila mana produksi yang di keluarkan sedikit maka
harga yang ditentukan akan semakin mahal dan sebaliknya apabila produksi yang
di keluarkan semakin banyak maka harga yang akan ditentukan akan semakin murah.
Namun perlu diketahui monopolis tidak bisa semena-mena untuk
menaikan harga supaya lebih mahal. Jika hal tersebut dilakukan maka akan
berdampak pada penjualan tersebut, para konsumen akan menunda atau mebatalkan
pembelian produksi tersebut.
c. Oligopoli
Oligopoli merupakan pasar yang dimana sebuah penawaran satu
tipe barang yang dikuasai beberapa perusahaan. Pada umumnya jumla dari
perusahaan lebih dari 2, namun kurang dari 10.
Didalam pasar oligopoli, disetiap perusahaan memposisikan
sebagai salah satu bagian yang terikat oleh permainan pasar, dimana sebuah laba
yang mereka dapatkan tergantung dari pesaing mereka. Sehingga seluruh produk
terbaru akan di promosikan melalui iklan hanya untuk mengenalkan sbuah produk
terbaru mereka.
d. Oligopsoni
Oligopsoni merupakan suatu keadaan dimana 2 atau lebih
seorang pelaku usaha yang diamana menguasai penerimaan sebuah pasokan atau
menjadikan pembeli tunggal atas jasa dan barang didalam pasar komoditas.
Bisnis juga memiliki bentuk-bentuk dasar. Meskipun bentuk
kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang
dianggap umum:
·
Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah
bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan
perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.
Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung
seluruh kerugian itu.
·
Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua
orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan
profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan)
memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
·
Perseroan: Perseroan adalah bisnis
yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap
pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
·
Koperasi: adalah
bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan
usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Bisnis terdiri dari
berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan
cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah
dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan diantaranya :
·
Manufaktur adalah
bisnis yang memproduksi produk yang berasal
dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi
barang fisik seperti mobil atau pipa.
·
Bisnis jasa adalah bisnis
yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara
meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah
konsultan dan psikolog.
·
Pengecer dan distributor adalah pihak
yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen.
Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor
atau pengecer. lihat pula: Waralaba
·
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah
bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral
tambang.
·
Bisnis informasi adalah
bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti
intelektual (intelellectual property).
·
Utilitas adalah
bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
·
Bisnis real estate adalah
bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
·
Bisnis transportasi adalah
bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau
individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
2.2 SEJARAH
PERKEMBANGAN BISNIS
Pada masa dulu, kegiatan bisnis dilakukan
pada tingkat keluarga, secara tertutup. Keluarga-keluarga pada saat itu menanam
tanaman guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian sendiri, membuat
rumah sendiri dengan bantuan tetangga dsb. Usaha mereka terbatas hanya pada
bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk
membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk produksi
berskala besar.
Kemudian muncul Revolusi industri yang membawa perubahan
secara drastis dan sangat penting. Adanya mesin uap menimbulkan perubahan pada
pertanian yang tadinya menggunakan bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang
diganti dengan traktor dan buldozer yang bertenaga luar biasa. Kemudian
muncul pula tenaga kerja yang mulai menerima upah, dengan demikian penghasilan
keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini, mereka mampu
membeli barang lain, yang dibuat oleh orang lain pula. Akhirnya ekonomi tumbuh
pesat dan memberi peluang berkembangnya pabrik-pabrik, perdagangan besar,
perdagangan eceran, dan perusahaan jasa baik perorangan ataupun persekutuan.
Kegiatan bisnis juga dilakukan oleh para nabi seperti
diungkapkan dalam hadis HR Al-Hakim: Bahwasanya Nabi Daud adalah seorang ahli
pertenunan (kain dan baju besi). Nabi Adam seorang petani, nabi Nuh seorang
tukang kayu, nabi Idris seorang tukang jahit, sedangkan nabi Musa seorang
pengembala. Demikian pula nabi Ibrahim adalah yang pertama kali mengurusi
perkongsian sampai menjadi seorang konglomerat di zamannya (Mesir).
Begitu pula nabi Muhammad SAW sejak usia 7 tahun sudah
mengembala kambing kemudian pada usia 9 tahun beliau ikut pamannya berniaga ke
negeri Syam, isterinya sendiri Khadijah adalah seorang pengusaha yang sukses.
Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita
lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional,
perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk
menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Oleh karena itu kita harus
mulai mengembangkan dan mencurahkan perhatian untuk membina generasi muda yang
akan informasi bidang bisnis ini.
Era
indusutri dengan pionirnya Henry
Ford pemilik dari Ford industri mendapatkan
penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama
25 tahun.Di masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan
mendapatkan penghasilan,namun bagi yang bekerja dengan keras dan dengan
prestasi yang cukup baik dalam ruang lingkup kerjanya akan mendapatkan jaminan
pensiunan dari perusahaan.Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena
sudah tidak bekerja lagi.
Era
Teknologi, masa-masa dimana teknologi menjadi tolak ukur
penghasilan yang tak terbatas.Karena semakin bagus mutu dari suatu tekhnologi
maka yang menciptakan akan menciptakan suatu passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan menghasilkan royalti.Di masa ini yang menjadi
pionir adalah Bill Gates pemilik
Microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun.Tentunya
dengan menciptakan sebuah teknonogi
komputer yang saat ini terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi Bill Gates.
Era
Informasi, yang
di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan
diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia informasi akan memegang penuh
dalam perkembangan dunia bisnis dimasa mendatang mulai dari industri
kecil sampai industri besar,rumahan hingga pabrik, toko, sekolah, marketing dan masih banyak lagi akan
membutuhkan kecepatan dalam penyampaian bisnisnya.Dalam hal ini bisa dikatakan
melalui jaringan
internet/website yang akan selalu siap bersedia bekerja untuk Anda
24 jam non stop tanpa upah akan bekerja untuk Anda.Saat ini yang menjadi pionir
di masa ini adalah Jeff Besos
pemilik dari amazon.com (Toko Online
terbesar dunia) dengan penghasilan 10 triliun pertama dalam kurun waktu 3 tahun perjalanan karir.
2.3. UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AKTIVITAS EKONOMI
Agar suatu
aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan 3 unsur yaitu :
a.
Keinginan
manusia
b.
Sumber-sumber
daya
c.
Cara-cara
berproduksi
Berikut akan
dipaparkan penjelasan dari ketiga unsur tersebut.
a. Keinginan Manusia
Keinginan manusia timbul karena adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya. Dilihat dari kebutuhannya,
keinginan manusia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
·
Keinginan
pokok adalah keinginan yang pasti dipenuhi oleh setiap manusia dan merupakan
kebutuhan utama. Contohnya seperti : setiap manusia memerlukan makanan, yempat
tinggal, dan pakaian (biasa disebut sandang, pangan, papan).
·
Keinginan
tambahan adalah keinginan selain keinginan pokok. Contohnya seperti : mobil,
motor, handphone, dll.
Seiring perkembangan peradaban, kebudayaan,
dan ilmu maupun teknologi sekarang keinginan manusia semakin bertambah, tidak
hanya keinginan pokok tetapi keinginan tambahan pun juga ikut bertambah dan
beraneka ragam. keanekaragaman ini dibedakan berdasarkan beberapa faktor yaitu,
gender, usia, selera, agama, pendidikan, dan adat istiadat. Karena beragamnya
keinginan manusia maka barang dan jasa yang dibutuhkan juga beragam. Misalnya
manusia makan menurut seleranya, memilih baju menurut selera, dan umur. Maka
dapat disimpulkan, keinginan manusia dapat dikelompokkan menjadi 2 ciri,
Keinginan yang beraneka ragam dan keinginan yang tak terbatas.
b. Sumber-Sumber Daya
Pengertian sumber daya adalah suatu nilai
yang memiliki potensi atau unsur dalam kehidupan. Sumber daya dapat berupa
fisik dan non fisik. Sumber daya dapat berubah ataupun hilang , dapat juga
kekal. Selain itu sumber daya juga dapat pulih atau terbarukan dan tidak
terbarukan. Sumber daya yang dapat pulih contohnya tanaman dan hewan (sumber
daya hayati).
Dalam ekonomi, sumber daya dibutuhkan untuk
memenuhi keinginan-keinginan manusia. Sumber daya dapat dikatakan sebagai
faktor-faktor produksi. Sumber sumber daya ada yang disediakan oleh alam ada
juga yang dibuat oleh manusia untuk memproduksi barang dan jasa. Sumber daya
(faktor produksi) dapat dibedakan menjadi :
·
Tanah
dan alam
·
Modal
·
Keahlian
c. Cara-Cara Berproduksi
Pada umumnya pembuatan suatu
barang merupakan diluar bidang ekonomi, tetapi persoalan barang-barang atau
jasa-jasa yang harus diproduksi, berapa banyak yang harus diproduksi , dan cara
apa yang dilakukan untuk memproduksi barang maupun jasa dengan meminimalkan
pembiyaan merupakan bidang ekonomi dan harus diperhatikan oleh ahli-ahli
ekonomi.
2.4.
PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan
berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang.
2.4.1. Peranan Tanggug Jawab
social Perusahaan
a.
Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung Jawab terhadap pelanggan
dapat dilakukan dengan :
· Praktik tanggung jawab produksi
Produk harus diproduksi dengan menjamin keselamatan pelanggan. Produk
sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yang
dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi
mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.
· Praktik Tanggung Jawab Penjualan
Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan
strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yang menyesatkan dan
juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan
diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan.
· Cara Perusahaan Menjamin Tanggung
Jawab Sosial kepada Pelanggan
Perusahaan
dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya dengan beberapa tahap
yaitu:
1. Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat
menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk
kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan
pemilik seharusnya dipelihara.
2. Pantaulah semua keluhan. Perusahaan
harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telepon yang dapat mereka hubungi apabila
mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka diperlakukan
oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari sumber keluhan dan harus
dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul lagi.
3. Umpan balik pelanggan. Perusahaan
dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang
mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk
memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan
kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.
b. Tanggung
Jawab terhadap Karyawan
Perusahaan juga mempunyai tanggung
jawab kepada karyawannya untuk meyakinkan atas rasa aman, perlakuan yang layak
dari karyawan lain dan kesempatan yang sama.
· Rasa Aman Para Karyawan
Perusahaan harus dapat meyakinkan karyawan bahwa tempat kerja
aman dengan cara memonitor secara seksama proses produksi. Beberapa cara pencegahan
akan bahaya adalah dengan memeriksa kondisi mesin dan peralatan guna memastikan
bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata
keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan
menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.
Perusahaan
yang menciptakan lingkungan kerja yang aman, dapat mencegah terjadinya cedera dan
meningkatkan moral karyawan.
· Perlakuan yang Layak Oleh Karyawan
Lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa para
karyawan diperlakukan secara layak oleh karyawan lain. Dua masalah utama
berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman etnis/budaya/kulit dan
pencegahan terjadinya kekerasan dan sebagainya.
Keregaman, tidak hanya terbatas pada jender dan etnis.
Karyawan dapat berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki
keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat kerja.
Banyak perusahaan mencoba untuk mengintegrasikan karyawan dengan latar belakang
yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna mencapai tujuan bersama
perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda mengenai
masalah-masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap
meningkatnya keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai
keregaman, yang menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.
· Kesempatan yang sama
Karyawan yang melamar kerja untuk posisi tertentu dalam suatu
perusahaan tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi ras, asal, jenis
kelamin dan agama. The Civil Rights Act of 1964 melarang diskriminasi tersebut.
Peraturan tersebut dilaksanakan oleh agen federal (lembaga pemerintah) yang
dikenal dengan Equal Employment Opportunity Commision (EEOC).
Banyak perusahaan dan lembaga pemerintah melaksanakan program
tindakan afirmatif . beberapa orang berharap program ini dapat meyakinkan
perlakuan yang sama di antara calon karyawan dari para karyawan yang ada.
c. Tanggung
Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)
Perusahaan bertanggung jawab untuk
memuaskan pemiliknya (para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk
membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannya
kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang
perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan.
investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah memilih cara-cara tidak etis
untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam
(insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia
perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka.
d.
Tanggung Jawab terhadap Kreditor
Perusahaan bertanggung jawab untuk
memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami
masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan
tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan
memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor.
Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut
dapat dipaksa pailit.
e.
Tanggung Jawab terhadap lingkungan
Kualitas lingkungan adalah kebaikan
public, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli siapa yang membayar
untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa
dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkunga) seperti, polusi
udara, tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
·
Polusi udara
beberapa proses produksi menimbulkan
polusi udara yang sangat berbahaya bagi lingkungan masyarakat karena bias
menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusi
kendaraan, produksi bahan bakar dan baja yang menambah jumlah CO2 di
Udara.
Peranan pemerintah dalam mencegah
polusi udara. Pemerintah juga terlibat dalam memberlakukan pedoman tertentu
yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah karbon dioksida yang
ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental Protection
Agency (EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar
polusi.
·
Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh Sampah
yang beracun yang dihasilkan dari beberapa proses produksi. Akibatnya tanah
akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian.
Perusahaan harus mempunyai suatu
strategi yang mengarah pada pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan,
perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna mengurangi jumlah limbah.
Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya ditempat yang khusus untuk
limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi penggunaan
bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan
yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan
lingkuperngan. Contoh, perusahaan Homestake Mining Company mengakui bahwa
operasi penambangannnya merusak tanah, sehingga perusahaan tersebut mengelurkan
uang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
·
Polusi Air / Pencemaran Air
Pencemaran air mengacu pada perubahan
fisik, biologi, kimia dan kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan
ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah yang
berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem
alam.
Suatu perusahaan sangat berperan
penting dalam menengani masalah tersebut dengan melakukan penilitian dan
strategi untuk mencegah terjadinya polusi air. Jadi pada prinsipnya perusahaan
harus melakukan ada dua cara untuk menanggulangi pencemaran, yaitu
penanggulangan non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis
yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan
peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur dan mengawasi
segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi
pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran
secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL,
pengaturan dan pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin.
Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber kepada industri terhadap
perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau
menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
f. Tanggung
Jawab terhadap Komunitas
Suatu perusahaan ketika
mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan tersebut menjadi
bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan
dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara lokal atau memberikan
sumbangan ke yayasan lokal, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana
ke unversitas-universitas.
Untuk perusahaan multinasional,
komunitas perusahaan adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan
yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan-sumbangan untuk
bencana alam, seperti tsunami, gempa dan sebagainya.
2.4.2
Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
Pelaksanaan tanggung jawab sosial
suatu bisnis adalah merupakan penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu
bisnis. Dengan semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis, maka
bararti akan semakin meningkat pelaksanaan praktik bisnis etik dalam
masyarakat. Dengan pelaksanaan etika bisnis maka kepentingan masyarakat banyak
akan terlindung dari praktik bisnis yang merugikan kepentingan masyarakat
banyak.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosial suatu bisnis yang dapat atau telah dilakukan oleh beberapa
pengusaha.
a. Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila (HIP)
Banyak pengusaha yang telah menyusun
dan melaksanakan hubungan industry pancasila ini dalam bentuk yang sering
dikenal sebagai Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB ini merupakan sebuah
pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan
perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB ini diadakan
berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Hak-hak
karyawan meliputi hak atas gaji maupun bentuk-bentuk lain yang berupa
kesejahteraan baik moril maupun materil baginya sedangkan kewajiban karyawan
yaitu melksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-masing
karyawan yang bersangkutan sesuai dengan jabatan yang dipikulnya.
b. Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
Banyak pengusaha yang pada saat ini
telah melakukan AMDAL ini dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata
dari amdal ini tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry
sedemikian rupa sehingga limbah tersebut menjadi tidak mengganggu lingkungan.
Proses produksi yang dilakukan oleh suatu bisnis tidak jarang akan menimbulkan
pencemaran lingkungan atau polusi, baik polusi tanah, air dan udara. Dalam hal
ini masih banyak pula pengusaha yang belum menyadari akan tanggung jawabnya
terhadap pengolahan limbah industry ini. Hal ini pada umumnya disebabkan karena
kurangnya kesadaran pengusaha terhadap pencemaran lingkungannya.
c.
Penerapan prinsip
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penerapan prinsip K3 ini telah banyak
dilaksanakan pula oleh pengusaha kita. Ada beberapa perusahaan telah memperoleh
penghargaan yang berupa “ ZERO ACCIDENT ’’. Perusahaan yang memperoleh
penghargaan ini bararti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama
tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Hal ini merupakan prestasi
yang cukup bagus dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Guna
menjalankan pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, maupun pakaian
kerja khusus dan sebagainya.
d.
Perkebunan Inti Rakyat
(PIR)
Pelaksanaan program pemerintah yang
berupa PIR di mana dalam hal ini Perkebunan Besar yang biasanya adalah milik
negara merupakan intinya yang akan menjadi motor penggerak pembangunan
perkebunan rakyat di sekitarnya yang merupakan plasma. Perkebunan rakyat di
sekitar yang merupakan plasma ini akan mendukung kelancaran pemasokan bahan
baku bagi nakan terjadi saling membantu antara perusahaan rakyat yang pada
umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara
seimbang dan saling menompang.
e. Sistem Bapak Angkat- Anak Angkat
Pelaksanaan system ini juga banyak
membantu kelancaran proses pembangunan bangsa serta keterkaitan industry
maupun ketrkaitan kepentingan masyarakat banyak. Praktik tersebut tentu
saja juga tidak mudah untuk dilaksanakan karena diperlukan kesadaran yang
tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia untuk membantu perkembangan
bagi pengusaha kecil yang seringkali banyak menimbulkan persoalan bagi
pengusaha besar yang menjadi bapak angkat.
2.5. ETIKA BISNIS
Kata etika berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos -
Ta Etha yang artinya study tentang tindakan moral atau system nilai atau kode
berprilaku. Etika bisnis sebagai
etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait
dengan praktek bisnis yang baik. Etika bisnis berfungsi untuk menggugah
kesadaran moral pelaku bisnis agar berprilaku baik dalam menjalankan usahanya
demi nilai luhur tertentu (agama, budaya) dan demi kelanjutan bisnisnya.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Dalam suatu perusahaan etika Bisnis dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis
yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh
karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
Tiga
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
·
Utilitarian
Approach :
setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam
bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
·
Individual
Rights Approach :
setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus
dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
·
Justice
Approach :
para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.
Perinsip
Umum Etika Bisnis :
· Otonomi (mandiri): yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran dan bertanggung jawab
(dalam bidang bisnis)
· Kejujuran : yaitu kemampuan manusia untuk menghindari
segala bentuk kecurangan
· Keadilan : Setiap orang diperlakukan sama dan adil
sesuai criteria rasional, objektif dan bertanggung jawab
· Manfaat Bersama (Mutual Benefit
Principle) : dalam persaingan bisnis tidak boleh
terjadi upaya saling mematikan.
· Integrita Moratuntunan Internal : agar tetap menjaga nama baik industri
Manfaat
Etika Bisnis bagi Perusahaan :
·
Dapat
meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya
etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang
sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus
sejenis yang timbul.
·
Dapat
membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan
komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi
lingkungan hidup).
·
Menjelaskan
bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
·
Menyediakan
bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri
sendiri (self regulation).
·
Bagi
perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka
dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
·
Dapat
meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
·
Membangun corporate image / citra positif , serta dalam
jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable
company).
2.6.
TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI BISNIS
Dalam berbisnis tentu saja terdapat tantangan-tantangan yang harus
dihadapi diantaranya :
a. Tantangan produktivitas
b. Tantangan kualitas
c. Tantangan Pasar Global
Berikut akan
dipaparkan penjelasan dari ketiga tantangan tersebut.
a. Tantangan Produktivitas
Dunia bisnis harus meningkatkan
produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas
yang makin berkembang. Usaha meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan
dengan cara:
Memperbaharui mesin-mesin dengan
mesin modern, canggih, agar hasil produksisnya tidak ketinggalan zaman dan
efisien dalam melakukan
b. Tantangan Kualitas
kseringkali diperbaiki.
Konsumenpun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki
servisnya.
Perusahaan yang baik
kadang-kadang menunjuk seorang Kepala Bagian atau seorang Wakil Direktur urusan
Kualitas. Meningkatkan mutu berarti membuat sesuatu menjadi lebih baik, dan
tingkat efisiensi pun menjadi lebih balk pula. Perbaikan
kualitas ini tidak menyangkut produk saja, namun juga mencakup seluruh bagian
dan tingkatan dalam perusahaan.
c. Tantangan Pasar Global
Persaingan global makin lama
makin meningkat. Oleh sebab itu. produktivitas dan kualitas produk harus
ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global tersebut.
Jepang memperlihatkan keunggulan
dalam hal ini. Ini dimungkinkan karena adanya kerjasama pemerintah yang
men-support industri Jepang, sehingga memungkinkan industri Jepang melakukan
penetrasi pasar global, untuk semua produk unggulan Jepang seperti mobil,
elektronik, film, TV dan sebagainya.
Permasalahan bisnis muncul sebagai akibat dari adanya
tantangan yang ada, seperti teknologi, sosial, politik, dan lingkungan.
1. Teknologi
Daya saing perusahaan pada era
globalisasi ini secara signifikan sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan
dalam menerapkan teknologi. Teknologi akan sangat menentukan keberhasilan
perusahaan dalam menguasai pasar, menghasilkan laba, dan bertahan hidup.
Teknologi yang ada sifatnya mudah usang (out of date) sebagai akibat
dari inovasi yang semakin maju dan semakin cepat sehingga siapa pun pengusaha
atau perusahaan yang tidak secara cepat mengimbangi perkembangan teknologi akan
ditinggalkan pasar. Sebagai contoh produsen telepon seluler yang agak lambat
mengeluarkan modelnya akan ditinggalkan oleh konsumen (Nokia merupakan pemimpin
pasar dan yang lainnya, seperti Siemen, Motorola hanya sebagai pengikut pasar).
2. Sosial
dan Budaya
Masalah jumlah penduduk, tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan merupakan variabel-variabel yang secara langsung
ataupun tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan usaha. Jumlah penduduk
yang besar dilihat dari sisi pemasaran merupakan peluang yang sangat berarti
apalagi apabila didukung dengan adanya peningkatan pendapatan. Namun,
sebaliknya apabila jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan
pendapatan dapat saja merupakan hambatan dalam kegiatan bisnis, seperti adanya
penjarahan, gangguan terhadap produksi dan lain-lain. Adanya jumlah penduduk
juga akan berakibat terhadap kemudahan di dalam memperoleh tenaga kerja.
Peningkatan pendidikan dapat saja berpengaruh terhadap selera konsumen dan pada
umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin memperhatikan segi
kualitas daripada segi harga. Budaya yang dianut oleh masyarakat akan dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha. Pada daerah yang memiliki budaya kerja keras
pengusaha tidak akan menemui kesulitan di dalam merekrut tenaga-tenaga
produktif dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,
tetapi tidak demikian dengan masyarakat yang rendah etos kerjanya. Faktor
budaya juga akan sangat berpengaruh terhadap daya beli terhadap produk,
masyarakat yang berbudaya konsumtif merupakan peluang pasar yang menjanjikan
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak konsumtif. Dimensi sosial budaya ini
hendaknya tidak dibatasi pada lingkup yang lebih sempit, tetapi dapat diarahkan
pada lingkup yang lebih luas, terutama untuk aspek pemasaran (selain produsen
lokal juga bertindak sebagai produsen global).
3. Politik
Bagi wirausahawan, perkembangan politik
pada suatu negara merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
Kebijakan pemerintah tentang perbankan, perpajakan, perdagangan antardaerah
atau antarnegara, arah pembangunan ekonomi, perjanjian antarnegara akan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan usaha.
4. Lingkungan
Isu lingkungan
merupakan suatu isu yang sudah mendunia karena lingkungan tempat kita hidup
akan mengalami kerusakan bila tidak ada upaya-upaya yang arif dan bijaksana.
Kita mengenal ada istilah membangun tanpa merusak, yang merupakan salah
satu solusi agar kelestarian alam ini dapat terus terjaga. Walaupun demikian,
tampaknya dengan berbagai upaya yang terus dilakukan kerusakan lingkungan,
seperti pencemaran udara, air, kerusakan hutan, musnahnya keragaman hayati
terus saja terjadi dan sepertinya tak dapat dielakkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Binis adalah
suatu usaha perseorangan atau kelompok yang dilaksanakan untuk mencari
keuntungan. Ada empat
jenis bisnis yaitu monopsoni, monopoli,
oligopoli dan oligopsoni. Pada masa dulu bisnis dilakukan oleh tingkat keluarga saja dan terbatas
hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sampai pada akhirnya lahirlah
revolusi industri yang menimbulkan perubahan besar-besaran dibidang industri.
Agar suatu
aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan 3 unsur penting yaitu keinginan manusia, sumber-sumber daya, dan
cara-cara berproduksi. Sebuah perusahaan yang baik harus memiliki pertanggungjawaban sosial
diantaranya tanggung jawab terhadap
pelanggan, karyawan, investor, kreditor, dan lingkungan.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat. Dalam berbisnis
tentu saja terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi diantaranya
tantangan produktivitas, tantangan kualitas dan tantangan pasar global.
3.2.
SARAN
Jika kita ingin berbisnis tentu saja kita harus memahami
apa yang dimaksud dengan bisnis itu sendiri, selain itu kita juga perlu
memahami jenis-jenis bisnis, unsur-unsur penting dalam bisnis,
pertanggungjawaban perusahaan, serta tantangan-tantangan yang dihadapi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://tugastugasland.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-bisnis.html
http://uiita.wordpress.com/2012/10/27/unsur-unsur-penting-dalam-aktivitas-ekonomi/
http://tedyjindol.wordpress.com/2012/10/15/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-corporate-social-responsibility-csr/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://www.anakunhas.com/2011/05/tantangan-yang-dihadapi-bisnis.html
bambangwidjanarko.trigunadharma.ac.id/.../pengantar_bisnis_ii.pdf
buku-ajar-pengantar-bisnis-bab-2-etika-bisnis.pdf
ssssona.files.wordpress.com/2011/09/copy-of-buku-ajar-pengantar-bisnis.doc
Kakak bagus banget mantap 😍
BalasHapus